Netmedia88.blogspot.com - Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, angkat bicara perihal perbedaan hasil survei terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ada lembaga survei yang menempatkan elektabilitas pasangan Basuki atau Ahok bersama Djarot Saiful Hidayat mengungguli dua pesaingnya. Ada pula yang menempatkan elektabilitas Ahok-Djarot terendah dibanding dua pesaingnya.
"Pokoknya saya pikir sederhana aja, jabatan (gubernur) saya sampai Oktober 2017. Ya sebaik mungkin ketemu masyarakat, saya juga mikirin Jakarta kok," kata Ahok, di Kelurahan Balekambang, Condet, Jakarta Timur, Senin (23/1/2017).
Dia mengatakan, yang terpenting pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat tidak terhenti.
"Yang penting silaturahimnya enggak putus. Masyarakat butuh bantuan apa pun, kami masih bisa bantu maksimal," kata Ahok.
Adapun dalam survei yang dirilis tiga lembaga survei dalam waktu yang bersamaan, pasangan Ahok-Djarot tak semuanya unggul dalam hal elektabilitas.
Pertama, dari survei Poltracking Indonesia, elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) sebesar 30,25 persen, pasangan Ahok-Djarot 28,88 persen, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) 28,63 persen. Sebanyak 12,24 persen pemilih masih belum menentukan pilihan.
Survei Poltracking Indonesia dilaksanakan pada 9-13 Januari 2017 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden 800 orang dengan margin of error sebesar 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Kemudian, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dipimpin oleh Denny JA merilis elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 36,7 persen, Ahok-Djarot 32,6 persen, dan Anies-Sandi 21,4 persen. Undecided voters dalam survei ini sebesar 9,3 persen.
Survei LSI Denny JA dilakukan dengan cara tatap muka menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan FGD. Metode penelitian yang digunakan ialah multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,4 persen.
Terakhir, hasil survei Populi Center memperlihatkan Agus-Sylvi memiliki elektabilitas 25,0 persen. Kemudian, Ahok-Djarot dengan elektabilitas 36,7 persen, dan pasangan nomor tiga, Anies-Sandi, memiliki elektabilitas 28,5 persen. Responden yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) sebanyak 9,8 persen.
Survei ini dilakukan pasca-debat pertama cagub-cawagub DKI Jakarta, yakni 14-19 Januari 2017. Survei Populi Center ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 600 responden di enam wilayah di Jakarta.
(VL)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar