Dua taikonut - demikian astronot China disebut - telah diberangkatkan pada Senin (17/10/2016) pagi dari Jiuquan Satellite Launch Center di Gurun Gobi.
Pimpinan misi Jing Haipeng dan insinyur penerbangan Chen Dong terbang menggunakan pesawat antariksa Shenzou-11, diperkirakan sampai pada Selasa besok.
Presiden China Xi Jinping memberikan selamat seiring keberhasilan peluncuran misi berawak itu. Ia mengatakan, "misi ini menandai lompatan penerbangan antariksa China."
Tiangong-2 yang menjadi tempat tujuan misi sebenarnya merupakan stasiun luar angkasa China yang hingga kini masih dalam tahap pengembangan.
Dibanding Tiangong-1 pendahulunya yang diperkirakan akan jatuh ke bumi tahun 2017 mendatang, Tiangong-2 punya modul pendukung kehidupan, daya, perangkat komunikasi dan riset yang lebih lengkap.
Misi kali ini adalah yang ketiga bagi Haipeng. Sebelumnya, ia telah melakukan misi 15,5 hari pada 2008 dan 2012 lewat penerbangan Shenzou 7 dan Shenzou 9.
Sementara bagi Dong, misi ini adalah yang pertama. 'Saya merasa tersanjung ketika terpilih. Saya tak tahu banyak tentang penerbangan jadi harus menghabiskan banyak waktu untuk belajar teori," katanya.
Seperti pesawat luar angkasa Rusia dan Amerika Serikat, Shenzou sebenarnya bisa membawa tiga orang awak. Namun, China memilih hanya membawa dua awak kali ini dan mengalokasikan tempat untuk muatan yang lebih banyak.
Wu Ping, juru bicara Pusat Penerbangan Antariksa China, mengatakan, "Begitu sampai di Tiangong-2, taikonut akan melakuakn banyak eksperimen yang menunjukkan peran, efek, dan aktivitas manusia dalam aktivitas keantariksaan."
Eksperimen yang akan dilakukan diantaranya soal material, medis, tiga eksperimen yang diprakarsai pelajar, pertumbuhan tanaman, dan teknik perbaikan orbit.
Misi diperkirakan akan berakhir pertengahan bulan depan. Haipeng dan Dong akan kembali ke bumi, mendarat di Mongolia.
(VL)
Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda (OKP) bentrok di Medan, pecahnya bentrok yang
melibatkan Pemuda Pancasila (PP) dan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia
(AMPI) diduga karena perebutan lahan parkir di Terminal Sambu, Jalan
Bulan, Pusat Pasar Medan, Kecamatan Medan Kota, Senin (17/10/2016).
Menurut informasi, kedua massa OKP tersebut saling serang menggunakan
batu, kayu dan senjata tajam berupa klewang.
Untuk meredam bentrokan, puluhan personel Sat Sabhara Polrestabes Medan
dipimpin Kasat Sabhara, Kompol Siswandi, langsung turun ke lokasi.
Puluhan kader AMPI dan PP pun diamankan untuk proses hukum.
Kapolsek Medan Kota, AKP Martuasah Hermindo Tobing, didampingi Kanit
Reskrim AKP Martualesi Sitepu mengatakan, bentrokan ini dipicu perebutan
lahan parkir di kawasan itu.
Menurutnya, beberapa hari sebelum kejadian, Tomson Samosir (50) yang
bekerja sebagai juru parkir (jukir) mendapatkan mandat dari Dishub Kota
Medan sebagai jukir di kawasan itu. Mandat parkir itu ditandatangani
Kadishub Medan Redward Parapat.
Dalam surat mandat itu, Tomson resmi sebagaiu jukir mulai 10 Oktober
2016 hingga tanggal 31 Desember 2016. Namun saat menjalankan tugasnya,
ia mendapat ancaman dari oknum Ketua Koti PP Medan, Sardo Benget Manalu,
berserta anggotanya.
Sardo mengklaim, pihaknya yang mendapat mandat pengelolaan parkir di
kawasan itu. Dia menyatakan, surat mandat parkir yang ada di tangan
Tomson tidak sah.
Sumber: http://regional.kini.co.id/2016/10/17/2376/rebutan-lahan-parkir-massa-okp-pp-dan-ampi-saling-lempar
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline
Sumber: http://regional.kini.co.id/2016/10/17/2376/rebutan-lahan-parkir-massa-okp-pp-dan-ampi-saling-lempar
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline
Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda (OKP) bentrok di Medan, pecahnya bentrok yang
melibatkan Pemuda Pancasila (PP) dan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia
(AMPI) diduga karena perebutan lahan parkir di Terminal Sambu, Jalan
Bulan, Pusat Pasar Medan, Kecamatan Medan Kota, Senin (17/10/2016).
Menurut informasi, kedua massa OKP tersebut saling serang menggunakan
batu, kayu dan senjata tajam berupa klewang.
Untuk meredam bentrokan, puluhan personel Sat Sabhara Polrestabes Medan
dipimpin Kasat Sabhara, Kompol Siswandi, langsung turun ke lokasi.
Puluhan kader AMPI dan PP pun diamankan untuk proses hukum.
Kapolsek Medan Kota, AKP Martuasah Hermindo Tobing, didampingi Kanit
Reskrim AKP Martualesi Sitepu mengatakan, bentrokan ini dipicu perebutan
lahan parkir di kawasan itu.
Menurutnya, beberapa hari sebelum kejadian, Tomson Samosir (50) yang
bekerja sebagai juru parkir (jukir) mendapatkan mandat dari Dishub Kota
Medan sebagai jukir di kawasan itu. Mandat parkir itu ditandatangani
Kadishub Medan Redward Parapat.
Dalam surat mandat itu, Tomson resmi sebagaiu jukir mulai 10 Oktober
2016 hingga tanggal 31 Desember 2016. Namun saat menjalankan tugasnya,
ia mendapat ancaman dari oknum Ketua Koti PP Medan, Sardo Benget Manalu,
berserta anggotanya.
Sardo mengklaim, pihaknya yang mendapat mandat pengelolaan parkir di
kawasan itu. Dia menyatakan, surat mandat parkir yang ada di tangan
Tomson tidak sah.
Sumber: http://regional.kini.co.id/2016/10/17/2376/rebutan-lahan-parkir-massa-okp-pp-dan-ampi-saling-lempar
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline
Sumber: http://regional.kini.co.id/2016/10/17/2376/rebutan-lahan-parkir-massa-okp-pp-dan-ampi-saling-lempar
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline
Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda (OKP) bentrok di Medan, pecahnya bentrok yang
melibatkan Pemuda Pancasila (PP) dan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia
(AMPI) diduga karena perebutan lahan parkir di Terminal Sambu, Jalan
Bulan, Pusat Pasar Medan, Kecamatan Medan Kota, Senin (17/10/2016).
Menurut informasi, kedua massa OKP tersebut saling serang menggunakan
batu, kayu dan senjata tajam berupa klewang.
Untuk meredam bentrokan, puluhan personel Sat Sabhara Polrestabes Medan
dipimpin Kasat Sabhara, Kompol Siswandi, langsung turun ke lokasi.
Puluhan kader AMPI dan PP pun diamankan untuk proses hukum.
Kapolsek Medan Kota, AKP Martuasah Hermindo Tobing, didampingi Kanit
Reskrim AKP Martualesi Sitepu mengatakan, bentrokan ini dipicu perebutan
lahan parkir di kawasan itu.
Menurutnya, beberapa hari sebelum kejadian, Tomson Samosir (50) yang
bekerja sebagai juru parkir (jukir) mendapatkan mandat dari Dishub Kota
Medan sebagai jukir di kawasan itu. Mandat parkir itu ditandatangani
Kadishub Medan Redward Parapat.
Dalam surat mandat itu, Tomson resmi sebagaiu jukir mulai 10 Oktober
2016 hingga tanggal 31 Desember 2016. Namun saat menjalankan tugasnya,
ia mendapat ancaman dari oknum Ketua Koti PP Medan, Sardo Benget Manalu,
berserta anggotanya.
Sardo mengklaim, pihaknya yang mendapat mandat pengelolaan parkir di
kawasan itu. Dia menyatakan, surat mandat parkir yang ada di tangan
Tomson tidak sah.
Sumber: http://regional.kini.co.id/2016/10/17/2376/rebutan-lahan-parkir-massa-okp-pp-dan-ampi-saling-lempar
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline
Sumber: http://regional.kini.co.id/2016/10/17/2376/rebutan-lahan-parkir-massa-okp-pp-dan-ampi-saling-lempar
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline
Tidak ada komentar :
Posting Komentar